Minyak goreng diangkut dengan tanker yang sama yang digunakan untuk bahan bakar dan bahan kimia lainnya. Skandal ini tersebar di media sosial China setelah beredar video yang memperlihatkan praktik ilegal yang tampaknya tidak jarang terjadi.
Hukum Tiongkok tidak melarang penggunaan tanker yang sama untuk mengangkut bahan bakar dan bahan makanan cair tetapi mengharuskan protokol kebersihan yang ketat antara satu muatan dan muatan lainnya yang dalam kasus ini tidak akan dipatuhi.
Skandal kembali dilancarkan oleh media sosial
Pemerintah Cina mengatakan akan menyelidiki tuduhan yang telah beredar luas di media sosial dan situs web. Kapal tanker yang digunakan untuk mengangkut bahan bakar tersebut memuat produk makanan, seperti minyak goreng dan sirup, dan tidak didekontaminasi dengan benar, demikian dilaporkan Beijing News yang dikendalikan pemerintah.
Pengangkutan minyak goreng dengan truk tangki yang terkontaminasi sangat meluas sehingga dianggap sebagai “rahasia umum” dalam industri tersebut, menurut salah seorang pengemudi yang dikutip oleh surat kabar tersebut.
Kesaksian
Minggu lalu, sebuah video anonim dari Beijing News memperlihatkan beberapa truk tangki membawa minyak goreng. “Saya membawa gula, madu, tetes tebu, minyak goreng, pelumas mesin,” kata seorang pengemudi dalam video tersebut. “Saya membawa semuanya.” Pengemudi truk kedua mengatakan bahwa dia biasanya tidak membayar 400-500 yuan ($60-$70) untuk mencuci tangki truknya sebelum mengganti cairannya.
