Para delegasi membahas undang-undang sekunder untuk reformasi peradilan

Nita Malau

Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n Ar3n

Kota Meksiko.- Para deputi membahas risalah undang-undang sekunder reformasi peradilan yang disetujui pada hari Kamis di Senat Republik.

Paket legislatif tersebut dikirim oleh Presiden Claudia Sheinbaum sepekan lalu untuk menetapkan aturan, kalender, dan proses pemilihan hakim, hakim, dan menteri pada pemilu 2025.

Sidang yang bersifat semi tatap muka ini dimulai pukul 12.17 dengan kuorum 469 orang bergantian. Sebelumnya, ada intervensi untuk membuat saran tersebut diketahui. Faksi-faksi menyetujui intervensi sepuluh menit untuk menentukan posisi yang mendukung dan menentang, lapor Morenoist Sergio Gutiérrez Luna, ketua Dewan Direksi Dewan Perwakilan Rakyat.

Sebagai bentuk protes, anggota parlemen PRI membawa karangan bunga ke sidang paripurna dengan tulisan “Keadilan Meninggal”.

Setelah perdebatan, Morena dan sekutunya diharapkan menyetujui perubahan untuk persiapan, implementasi, dan validasi di semua tahapan proses. Hal ini merupakan amandemen terhadap Undang-Undang tentang Tata Cara Pemilihan dan Undang-Undang tentang Sarana Kontestasi, agar aturan-aturan tersebut sudah ada sebelum seruan pemilihan hakim, yang batas waktunya ditetapkan pada hari Rabu.

Source

Leave a Comment

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .